Siapa Yesus Sebenarnya

Temukan Kebenaran tentang Yesus

  • Rumah
  • Siapakah Yesus yang Sebenarnya?
    • Apakah Yesus benar-benar ada?
    • Apakah ada Konspirasi Da Vinci?
    • Apakah Yesus itu Allah?
    • Apakah Yesus benar-benar bangkit dari kematian?
    • Apakah Yesus masih relevan sekarang?
  • Lebih Banyak Pertanyaan?
    • Apakah Yesus mengklaim diriNya adalah Allah?
    • Apakah Para Rasul Percaya Yesus adalah Allah?
    • Apakah Yesus itu Mesias?
    • Injil Gnostik: Sejarah Yesus sebenarnya?
    • Apakah Injil itu benar?
    • Apakah Ilmu Pengetahuan dan KeKristenan kompatibel?
  • Unduh Artikel PDF
  • Kirim Komentar

7-Apakah Yesus masih relevan sekarang?

Pemberontakan Melawan Hukum Moral Allah

C. S. Lewis menjelaskan meski kit secara internal diprogram dengan keinginan untuk mengetahui Allah, kita memberontak atas itu sejak saat kita lahir.[7] Lewis juga memulai penelitiannya dengan motifnya sendiri, dimana dia menemukan bahwa secara insting dia mengetahui mana yang benar dan mana yang salah.

Lewis heran darimana berasal perasaan salah dan benar ini. Kita semua mengalami rasa salah dan benar. Ketika kita membaca Hitler membunuh enam juta orang Yahudi, atau seorang pahlawan mengorbankan nyawanya untuk orang lain. Kita, secara insting, tahu bahwa salah untuk berbohong dan curang. Rasa pengakuan inilah, telah diprogram dalam hati kita dengan hukum moral, yang membuat seorang mantan ateis mencapai kesimpulan pasti ada “pemberi hukum” moral.

Sebenarnya, menurut Yesus dan Alkitab, Allah telah memberi kita hukum moral untuk dipatuhi.. Dan bukan hanya menolak berhubungan dengan Allah, kita juga telah melanggar hukum-hukum moral yang telah ditetapkan Allah. Sebagian besar dari kita mengetahui Sepuluh Perintah Allah:

Jangan berbohong, mencuri, membunuh, berzinah, dan seterusnya.” Yesus menyimpulkannya dengan mengatakan kita harus mengasihi Allah dengan seluruh jiwa kita dan sesama manusia seperti diri kita sendiri. Dosa, karena itu, tidak hanya melakukan kesalahan ketika kita melanggar hukum, tapi juga kegagalan kita melakukan apa yang benar.

Allah membuat alam semesta dengan hukum-hukum yang mengatur segalanya. Hukum-hukum ini tidak bisa dihindarkan dan tidak berubah. Ketika Einstein menemukan formula E=MC2. dia membuka misteri energi nuklir. Campur bahan-bahan yang tepat dengan kondisi tertentu dan tenaga sangat besar akan terlepaskan. Alkitab mengatakan kepada kita hukum moral Allah tidak berubah karena keluar dari esensi karakter-Nya.

Sejak laki-laki dan perempuan pertama, kita telah melanggar hukum-hukum Allah, kendati hukum ada demi kebaikan kita. Dan kita telah gagal melakukan apa yang benar. Kita mendapat warisan kondisi ini dari manusia pertama, Adam. Alkitab menyebut ini sebagai ketidakpatuhan, dosa, yang berarti “tidak kena sasaran”, seperti seorang pemanah yang gagal mengenai sasarannya. Jadi dosa kita telah mematahkan hubungan yang sudah dikehendaki Allah dengan kita. Memakai ilustrasi pemanah sebagai contoh, kita telah gagal mengenai sasaran yang sebenarnya merupakan tujuan penciptaan kita.

Dosa menyebabkan pemutusan semua hubungan: manusia dengan lingkungannya (keterasingan), individu-individu saling terpecah (rasa salah dan malu), masyrakat terputus hubungan dari masyarakat lain (perang, pembunuhan), dan manusia terputus dari Allah (kematian spiritual). Seperti mata rantai, sekali satu mata rantai putus antara Allah dengan manusia, seluruh hubungan jadi tidak menyambung lagi.

Dan kita sudah putus. Seperti disimpulkan Kayne West, “saya tidak berpikir bahwa saya tidak bisa melakukan apapun untuk membenarkan kesalahan saya….. saya ingin berbicara dengan Allah. Tapi saya takut karena kita sudah lama tidak saling berbicara.” Pernyataan ini diambil dari lirik lagu West yang berbicara mengenai perpisahan yang dibawa oleh dosa dalam kehidupan kita. Dan menurut Alkitab, perpisahan ini lebih dari sekedar lirik di sebuah lagi rap. Itu punya konsekuensi mematikan.

Dosa Kita Telah Memisahkan Kita Dari Kasih Allah

Pemberontakan kita (dosa) telah menciptakan tembok pemisah antara kita dengan Allah (lihat Yesaya 59:2). Dalam ayat Alkitab, “perpisahan” berarti kematian spiritual. Dan kematian spiritual berarti terpisah sepenuhnya dari cahaya dan kehidupan Allah.

“Tapi tunggu dulu,” mungkin ini yang Anda katakan. “Bukankah Allah tahu semua sebelum Dia menciptakan kita?

Kenapa Dia tidak melihat bahwa rencanaNya sudah gagal total?” Tentu saja, Allah maha tahu akan menyadari bahwa kita akan memberontak dan berdosa. Kenyatannya, kegagalan kita membuat rencanaNya jadi sangat mengejutkan. Hal ini membawa kita pada alasan Allah datang ke bumi dalam bentuk manusia. Dan bahkan lebih menakjubkan —- alasan yang harus dicatat karena kematiannya.

Klik di sini untuk membaca halaman 6 dari 11

Halaman: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Siapa Yesus Sebenarnya?

  • Apakah Yesus benar-benar ada?
  • Apakah ada Konspirasi Da Vinci?
  • Apakah Yesus itu Allah?
  • Apakah Injil itu benar?
  • Apakah Yesus itu Mesias?
  • Apakah Yesus benar-benar bangkit dari kematian?
  • Apakah Yesus masih relevan sekarang?

PERTANYAAN LEBIH TENTANG YESUS

  • Tulang-belulang Yesus Ditemukan?
  • Injil Gnostik: Sejarah Yesus sebenarnya?
  • Apakah Yesus mengklaim diriNya adalah Allah?
  • Apakah Para Rasul Percaya Yesus adalah Allah?
  • Apakah Ilmu Pengetahuan dan KeKristenan kompatibel?
  • Yesus dan Maria Magdalena: Apa mereka menikah diam-diam?

Copyright © 2025 · Enterprise Pro on Genesis Framework · WordPress · Catat masuk